Sudah Solat Tetapi Masih Melakukan Maksiat, Kenapa ?


Sudah Solat Tetapi Masih Melakukan Maksiat, Kenapa ?”. Ikhwatal iman, pasti disini ada yang salah ! bukan ajarannya tentu, bukan islamnya tentu, tapi melainkan orangnya yang belum paham ajaran islam tersebut. Oleh karena itu, mari kita kaji bersama !
“Sudah Solat Tetapi Masih Melakukan Maksiat, Kenapa ?”, Jelas ! karena dia masih belum paham tentang sholat. Mulai dari arti sholat, rukun sholat, syarat sholat, bacaan sholat, makna sholat, rahasia sholat, hikmah sholat, dan lain-lainnya. Bahkan seperti misal, arti sholat dia tidak tahu ????! SubhanAllah. Perlu diketahui bahwa sholat itu adalah doa, sholat itu adalah Shillah “hubungan dengan Allah SWT”, sholat itu adalah dzikir. Sungguh, jika dia sudah paham disitu, depannya saja paham/ sampulnya saja paham, maka InsyaAllah dia akan jadi orang baik dan tidak lagi melakukan maksiat tersebut.
Ikhwatal iman rohimakumullah, sholat itu menghubungkan diri dengan Allah SWT, artinya dia/ orang yang berhubungan dengan Allah SWT apakah pantas dia (yang berhubungan dengan Allah SWT tersebut) melakukan maksiat ?!  Sungguh amat sangat TIDAK PANTAS !!! Oleh karena itu, kenalilah syarat-syarat sholat tersebut, karena semua itu ada rahasianya. Mulai dari kenapa dia harus melakukan wudhu’, menutup aurat, suci, menghadap kiblat. Semakin maksimal dia penuhi syarat tersebut, maka akan semakin melahirkan kesempurnaan didalam sholatnya dan sholat diterima akan membawa hikmah bagi kemuliaan akhlak. Seperti halnya Rukun sholat dari mulai : takbir, berdiri, ruku’, sujud dan seterusnya… hingga salam. Nah.. apabila orang tersebut memahami itu maka niscaya dia akan tuma’ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa). Allahu Akbar..!
Tahukah kalian, Bahwasanya bacaan dalam sholat tersebut merupakan dialog kita terhadap Sang Pencipta Allah SWT . sebagaimana firman-Nya :
{“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah engkau Sholat, sedang engkau dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan. . . “} ( Q.S. : An-Nisa : 43)
Ikhwatal iman rohimakumullah, Jangankan mereka orang-orang yang mabuk, bahkan kadang-kala kita yang dalam keadaan sadar-pun tidak mengetahui makna apa itu sih “Allahu Akbar”?. Apa itu sih “Rabbigh-firli… warhamni.. wajburni..”? Sungguh apabila kita mengetahui perihal tersebut maka niscaya kita tidak akan menggosipi orang lain atau mungkin mencari tahu kesalahan/ aib-aib orang lain, malahan kita justru akan sibuk untuk memperbaiki diri sendiri jika kita paham makna/ arti dalam sholat itu. Dan kita pastinya tidak akan lagi menjadi orang yang merasa “sok” diri terpuji. Justru kita akan merendahkan dan menghinakan diri di hadapan Sang Pencipta Allah SWT, dan juga kita akan merendah (tidak sok/ tidak sombong) di hadapan makhluk-Nya.
Itulah buah dari paham sholat tersebut. Kalau tidak, maka sama halnya kita seperti orang mabuk, kita sholat, berdiri, takbir, ruku’, sujud, hingga sampai salam. Akan tetapi kita tidak sadar bahwa kita sedang sholat, maka tidak akan ada cahayanya/ tidak akan ada manfaat nilai lebih dari sholat yang kita lakukan tersebut.
Ikhwatal iman rohimakumullah, Allah SWT itu tahu/ paham apa yang ada dalam isi hati kita, Allah SWT mengetahui seluk-beluk apa yang ada dalam benak kita. Lantas…? Mau lari kemana kita, mau sembunyi dimana kita…?? Inilah  yang dimaksud dengan “ihsan”, selalu merasa yakin bahwa setiap gerakan, setiap langkah kita, di perhatikan Oleh Allah SWT, didengar oleh Allah SWT, bahkan setiap helaan nafas kita Allah SWT mengetahuinya, baik itu di rumah, di kantor, di jalan, dan dimanapun itu. Jika hal itu kita lakukan maka niscaya kita akan takut untuk bermaksiat kepada Allah SWT. Lantas, kenapa kita masih berbuat maksiat ?! Jawabannya adalah “Karena, hati kita tidak hadir dalam sholat itu”.

Semoga bermanfaat dan semoga Allah SWT selalu mengampuni kita. Aamiin !






Sumber : mutiarapublic.com


via Bin Usrah
Share on Google Plus
    Blogger Comment
    Facebook Comment