Sebagian adat dan budaya di dunia masih banyak yang mengutamankan anak laki-laki dibanding anak perempuan. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kelahiran anak perempuan merupkan sebuah tanda akan datangnya kesialan bagi keluarga. Sedangkan anak laki-laki, dianggap penerus yang akan menjadi kebanggaan.
Terkadang suami rela menceraikan istri yang tidak kunjung mendapat anak laki-laki. Sejak zaman jahiliyah, anak perempuan memang kerap kali mendapatkan diskriminasi, bahkan orang tua akan merasa terhina jika anaknya bukan laki-laki.
Sejatinya anak laki-laki dan perempuan adalah sama. Namun karena kecenderungan orang tua yang menyukai anak laki-laki, maka Islam pun memberi perhatian lebih terhadap hal ini. Allah SWT menjanjikan kebaikan kepada orang tua yang memuliakan anak perempuan. Seperti apa keutamaannya? Berikut ringkasannya.
Seperti diketahui bahwa pada masa jahiliyah kehidupan tidaklah seperti saat ini. Untuk jenis kelamin anak terlihat sangat sensitif sekali. Itulah mengapa Allah SWT melalui RasulNya menyampaikan kabar gembira terhadap mereka yang memuliakan anak perempuan. Namun bukan berarti Islam mengabaikan kemuliaan anak laki-laki.
Allah SWT menggambarkan bagaimana zalimnya orang tua jaman jahiliyah dahulu kepada anak-anak perempuan mereka. Hal ini dijelaskan dalam surat An-Nahl: 58-59 yang artinya:
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar gembira dengan kelahiran anak perempuan, merah padamlah wajahnya dan dia sangat marah. Dia menyembunyikan diri dari orang banyak karena buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memelihara anak itu dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya hidup-hidup di dalam tanah? Ketahuilah, betapa buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (An-Nahl: 58-59)
Begitulah sedikit pedihnya kehidupan anak perempuan pada zaman jahiliyah, yang mungkin masih terjadi pada zaman kini. Tapi mungkin saja yang terjadi kini lebih lembut dan tidak ekstrem hingga mengubur anak perempuannya hidup-hidup. Misalnya tidak menyayangi anak perempuan, tidak memberikan penghidupan yang layak hingga dewasa, bahkan membuat anak perempuan berdandan seolah-olah anak laki-laki atau menceraikan istri yang tidak kunjung melahirkan anak laki-laki dan menikah dengan wanita lain dengan harapan mendapatkan anak lelaki.
Seperti dijelaskan diatas anak laki-laki dan perempuan sejatinya adalah sama. Namun Allah memberikan keutamaan bagi orangtua yang memuliakan anak-anak perempuannya. Hal ini karena memang kecenderungan orang tua yang menyukai anak laki-laki lebih besar.
Allah SWT menjanjikan akan menghalangi api neraka bagi orang tua yang memuliakan anak perempuannya. Hal ini seperti dijelaskan Hadis Riwayat Bukhari berikut ini.
“Barangsiapa yang diberi cobaan dengan anak perempuan kemudian ia berbuat baik pada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya dari api neraka,” (HR. Al-Bukhari no. 1418 dan Muslim no. 2629).
Rasulullah dalam hadits ‘Aisyah :
Al-Imam An-Nawawi menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menyebutnya sebagai ibtila’ (cobaan), karena biasanya orang tidak menyukai keberadaan anak perempuan. (Syarh Shahih Muslim, 16/178)
Rasulullah SAW pun kembali mengatakan hal serupak ketika Aisyah menceritakan pertemuannya dengan seorang Ibu yang begitu menyayangi anak-anaknya. Seperti HR Muslim berikut ini.
‘Aisyah pernah mengatakan: Seorang wanita miskin datang kepadaku membawa dua anak perempuannya, maka aku memberinya tiga butir kurma. Kemudian dia memberi setiap anaknya masing-masing sebuah kurma dan satu buah lagi diangkat ke mulutnya untuk dimakan. Namun kedua anak itu meminta kurma tersebut, maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dimakannya untuk kedua anaknya. Hal itu sangat menakjubkanku sehingga aku ceritakan apa yang diperbuat wanita itu kepada Rasulullah. Beliau berkata: “Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka.” (HR. Muslim no. 2630).
Dalam riwayat lainnya Rasulullah juga menjelaskan bagaimana kondisi orang orang tua yang mencukupi kebutuhan anak perempuannya hingga dewasa. Pada hari kiamat nanti orang tua ini akan berada dekat dengan Rasulullah. Dalam riwayat dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang mencukupi kebutuhan dan mendidik dua anak perempuan hingga mereka dewasa, maka dia akan datang pada hari kiamat nanti dalam keadaan aku dan dia (seperti ini),” dan beliau mengumpulkan jari jemarinya. (HR. Muslim no. 2631).
Seorang sahabat Nabi, ‘Uqbah bin ‘Amir pernah mendengar Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa yang memiliki tiga orang anak perempuan, lalu dia bersabar atas mereka, memberi mereka makan, minum, dan pakaian dari hartanya, maka mereka menjadi penghalang baginya dari api neraka kelak pada hari kiamat.” (Dikatakan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Al-Adabil Mufrad no. 56: “Shahih”).
Lantas masihkah kita tetap menggerutu ketika tidak kunjung diberi rezeki anak laki-laki? Ketahuilah bahwa perempuan atau laki-laki adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT sehingga kita wajib mensyukurinya.
Sumber : http://ift.tt/1O9hZcL
via Bin Usrah
Blogger Comment
Facebook Comment